Panduan Memilih PTS
Pada dasarnya banyak siswa/siswi yang baru lulus
sekolah tingkat akhir SMA maupun SMK memiliki sebuah pertanyaan yang timbul
seperti " Mau nerusin ke mana? "
. Pertanyaan klasik yang sederhana tetapi tidak semudah itu untuk menjawabnya.
Ngomong-ngomong, apa jawaban anda ? coba di simak each mungkin berman faat
Di Indonesia saat ini terdapat ±3000 Perguruan Tinggi
Swasta (PTS), tersebar dari Sabang sampai Merauke (tidak termasuk Timor Leste).
Ada PTS berbentuk Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi, dan lain-lain.
Masing-masing PTS mungkin menyelenggarakan lebih dari satu program studi, dan
bisa jadi suatu program studi diselenggarakan dalam 2 atau lebih jalur/jenjang
pendidikan, misalnya D1, D3, S1. (Kalau anda kurang memahami istilah-istilah
tersebut, saya sarankan anda membaca kembali Struktur Pendidikan Tinggi.
Bagaimana anda menentukan PTS pilihan anda? Jurusan apa? Lalu jalur/jenjang
pendidikannya? Faktor apa saja yang perlu anda pertimbangkan dalam menentukan
pilihan tersebut? Permasalahan menjadi jauh lebih sederhana jika di kota anda
hanya ada satu PTS dan, karena satu atau lain hal, anda tidak bisa kuliah di
luar kota. Tetapi, kasusnya biasanya tidak demikian. Permasalahan muncul karena
anda bisa memilih.
Minat
Faktor utama yang harus anda pertimbangkan adalah
minat anda. Hampir boleh dipastikan, tidak ada mahasiswa yang berhasil dalam
studinya jika itu bertentangan dengan minatnya. Orang lain, termasuk orang tua
bahkan pacar , boleh memberikan saran atau masukan apapun, tetapi andalah yang
akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi. Sudah terlalu
sering kita mendengar kegagalan mahasiswa karena ketidakcocokan dengan bidang
studi yang diminatinya. Jangan sampai hal ini terjadi pada anda.
Kemampuan keuangan sangat menentukan pilihan anda. Ini
adalah faktor terpenting berikutnya yang harus anda perhitungkan. Kuliah di
perguruan tinggi melibatkan banyak komponen biaya. Anda mungkin geleng-geleng
kepala kalau saya sebutkan yang berikut ini, mulai uang pendaftaran, uang
gedung, uang kuliah pokok, uang SKS, uang praktikum, uang ujian, uang jaket,
uang buku, uang kesehatan, uang KKN, uang skripsi, uang ini, uang itu........
you name it. Belum lagi biaya-biaya tidak langsung, seperti biaya kos, biaya
hidup, biaya transportasi, biaya buku, biaya foto copy, dan lain-lain. Kalikan
itu dengan sekian tahun masa kuliah anda.
Kalau anda bisa tinggal di rumah selama kuliah,
sebaiknya ini yang anda pilih. Jadi, pilihlah PTS yang ada di kota anda. Kalau
harus kuliah di luar kota, usahakan untuk tinggal di rumah saudara. Ini akan
sangat banyak menghemat.
Sebelum melakukan pendaftaran, tanyakan semua komponen
biaya yang harus anda bayarkan di PTS yang bersangkutan. Ingat untuk kuliah
anda tidak hanya membayar uang kuliah saja. Tanyakan juga waktu pembayarannya.
Biasanya PTS memberlakukan sistem pembayaran yang diharapkan tidak memberatkan
mahasiswa, misalnya uang gedung boleh diangsur sekian kali, uang kuliah pokok
dan uang SKS tidak dibayarkan bersamaan, dan lain sebagainya. Perhitungkan
semuanya jika anda tidak ingin gagal karenanya.
Prospek
Dari ratusan program studi yang ditawarkan oleh PTS,
tentu tidak semuanya menjanjikan prospek pekerjaan yang cerah di masa
mendatang, 4 - 6 tahun sesudah anda menginjak bangku kuliah. Ada program studi
yang tidak populer, sepi peminat karena dianggap tidak menarik atau kurang
memberikan harapan pekerjaan dengan hasil yang memadai. Ada juga program studi
yang selalu menjadi favorit, walaupun banyak lulusannya yang menganggur. Baik
karena kurangnya lapangan pekerjaan atau pun terlalu banyaknya lulusan.
Anda dituntut untuk dapat memprediksi prospek bidang
studi yang anda pilih dalam memasuki lapangan pekerjaan sesudah anda lulus
nanti. Sebagai contoh, pemerintah pernah menyatakan program studi hukum sebagai
jurusan yang sudah jenuh karena jumlah perguruan tinggi penyelenggara dan
jumlah mahasiswa yang mengambil program studi ini. Anda harus sangat istimewa
di bidang ini untuk dapat bersaing dengan sekian banyak lulusan lainnya.
Apakah hal itu masih berlaku sekarang? Di era
reformasi ini kita banyak melihat kasus-kasus hukum yang mulai mencuat ke
permukaan. Orang bicara mengenai hak, kewajiban dan tanggung jawab. Banyak buruh
melakukan demo menuntut haknya dipenuhi. Selesaikan secara hukum. Banyak
perusahaan dan bank yang memerlukan penyelesaian hukum untuk menuntaskan
permasalahan sesudah krisis ekonomi ini. Bukankah logis kalau hal-hal tersebut
diselesaikan oleh para sarjana hukum?
Kita lihat juga jurusan pertanian dan kelautan.
Sesudah sektor industri dan perbankan terpuruk akhir-akhir ini, orang mulai
melirik lagi sektor pertanian. Jumlah penduduk Indonesia yang demikian besar,
dan semuanya butuh makan setiap hari, menuntut tersedianya bahan pangan yang
cukup untuk itu. Dan bukankah Tuhan memberikan tanah yang demikian subur kepada
bangsa kita? Kenapa kita kalah dari Thailand misalnya dalam produksi hasil
pertanian?
Bukan hanya tanah subur yang Tuhan berikan kepada
kita, tetapi juga laut yang sangat luas dan kaya. Pemerintah pun menyadari hal
ini dengan menunjuk seorang menteri yang bertugas untuk mengeksplorasi potensi
kelautan Indonesia. Apakah bidang tersebut masih prospektif 5 tahun yang akan
datang? Hei.... kita baru saja mulai.
Globalisasi? Tentu saja ini akan sangat menentukan
wajah dunia masa datang. Perdagangan bebas, banyaknya perusahaan asing yang
masuk ke Indonesia (di antaranya karena aset negara kita terpaksa dijual kepada
mereka!), semuanya menuntut standar dunia juga. Bahasa asing (bukan hanya
bahasa Inggris), perdagangan internasional, lingkungan, peralatan berteknologi
tinggi, komputer, internet, dan banyak lagi akan menjadi tuntutan yang tak
terhindarkan.
Saya ingatkan, tidak ada prediksi yang benar 100%. Tetapi
akan sangat berguna kalau anda bisa mengantisipasi kondisi di masa depan. Kalau
anda merasa tidak mampu melakukannya sendiri, bertanyalah kepada orang tua,
guru, teman, konsultan, atau siapapun. Jangan pertaruhkan masa depan anda
karena ketidaktahuan ini.
Sesudah ketiga faktor di atas anda pertimbangkan
dengan matang, kini tiba saatnya anda memilih perguruan tinggi yang sesuai
dengan kriteria tersebut. Sediakan cukup banyak waktu, karena lebih banyak
faktor eksternal dan bersifat teknis yang terlibat di sini. Pilihan ada di
tangan anda, pilihlah yang sekiranya terbaik untuk anda. like FB q disini
0 komentar: